masih tercatat sebagai pemilih pemula.. g siy antusias skli untuk “sedikit” berkontribusi dalam pesta demokrasi rakyat ini… g sama skali ga tertarik jadi “golongan hantu atau golongan putih”,, krn masi berprinsip.. ‘klo kaum terpelajar spt mahasiswa ga ikutan milih dan ikut menentukan nasib bangsanya.. dan lalu pemilihan dikuasai oleh kaum preman.. maka lihatlah nanti kualitas caleg yg dipilih oleh mereka.. mungkin blm ada korelasi yg valid.. tapi partisipasi politik itu jadi punya posisi penting.. buat g yg sempet dapet kuliah politik.
tapi.. seperti yg sudah diperkirakan sebelumnya.. pemilihan ini pun tak berjalan mulus sperti tracknya fast n furious… mw ga mw g agak miris sekaligus geli sendiri liat realita pemakaman dan RSJ yg siap menampung caleg tak terpilih.. geli juga melihat koalisi pihak yg kalah.. yg ngotot minta pemilu diulang. c’mon, guys.. tak sadarkah kalian dengan efek panjang pemilu diulang? selain mengabiskan dana.. agenda negara jg jadi mundur,, yg bisa banget mengganggu kestabilan ekonomi yang secara otomatis menimbulkan masalah lagi.. buat rumah ini. soal mekanisme penghitungan suara yg cukup ngawur.. ah.. rumah ini sepertinya terbiasa dengan ngawur-ngawuran deh, tp memang harus ada notice yg clean and clear lah untuk selanjutnya. perubahan itu indah lho!
juga ribut2 soal capres dan cawapres… biar enak gmn klo kita serahkan saja pada calon presiden nantinya.. yg partainya menang (hanya) sekitar 20 persen saja sudah sangat diributkan.. pdhl dulu ada partai yg hampir selalu menang sktr 70% aja keknya adem2 aja.. (whoops!).
tak ada pesta yang tak usai.. begitu pula pemilu legislatif yg kampanyenya sempet bikin penyanyi dangdut kebanjiran job itu. (ini juga ni contoh kampanye yg ga edukatif.. cuma ngumpulin massa supaya seru ngobral janjinya).. -mengkritisi kutipan metro tv yg bilang “semoga kemesraan antara wakil rakyat dan rakyat tidak hanya lima tahun sekali-“
mudah-mudahan tgl 8 juli nanti pilihan sudah benar-benar mengerucut, mekanisme benar dan roda kehidupan indonesia pun akan berputar kembali!
April 21, 2009 at 12:58 am
“perubahan itu indah lho!”..
yup aku stuju bgt, perubahan untuk menuju kesejahteraan rakyat.. perubahan untuk kepentingan rakyat..
bukan untuk perubahan keadaan ekonomi para pemimpin rakyat..
untuk itu di butuhkan pemimpin yang sadar betul bahwa jabatan mereka memegang tanggung jawab yg gede bgt, n amanah yg akan dipertanggung jawabkan di sidang akhirat nanti..
^_^
April 21, 2009 at 5:23 am
Indonesia masih harus banyak-banyak blajar dan bersabar.
Mengutip perkataan Wapres JK,,untuk menuju proses demokrasi yang baik,suatu negara harus sudah mapan secara ekonomi dan akademis.Dan itu masih NOL besar untuk negara kita.
Jd hasilnya bisa diliat sendiri gmn proses demokrasi kita berjalan.
Untuk tgl 8 Juli (bkn 9 Juli yah??) paling jg ga jauh2 dari error lg.
Ini bkn pesimis loh, tp realistis.
April 21, 2009 at 9:01 am
dari berbagai sumber para ahli dan sumber berita yang disiarkan di TV-TV itu, memang mengatakan “Pemilu tahun ini, adalah pemilu yang terburuk selama penyelenggaraannya yang sudah pernah dilakukan sebelumnya…”
saya setuju, dengan “untuk tidak melakukan lagi pemilu ‘ulang’…”karena pemilu yang kemarin saja sudah memakan biaya triliunan rupiah buat segala administrasi dan berbagai kebutuhan lainnya…(mau menggunakan biaya darimana lagi, kalo sampe diadakan pemilu ulangan…)
tapi saya setuju, misalkan ada ‘pengusutan’ masalah pemilu kemaren, ‘tanpa harus mengulangnya…’ (karena kebenaran masih harus ditegakkan..)
harus dapat jawabannya kemana kita masalah, ‘carut marutnya’ masalah DPT, masalah surat suara yang rusak, masalah surat suara yang salah pendistribusiannya tidak berdasarkan dapilnya, masalah ‘kesalahan’ perhitungan…blm lagi masalah-masalah yang lainnya…
berbicara mengenai masalah PILPRES nanti, dan relevansinya dengan koalisi cikeas vs oposisi teuku umar…
berharap saja, keduanya ‘bermain’ sportif…dan siapapun nanti yang akan terpilih, dapat membawa kemajuan untuk bangsa ini…(walau saya meragukan keduanya…)
(karena calon dari keduanya…pernah memimpin negara ini, dan kita sama2 mengetahui bagaimana hasilnya…)
…
April 22, 2009 at 4:19 am
to many ways to make a change……..
Perubahan terkadang menjadi sebuah impian bgi semua orang. Individu, pasangan, keluarga, kelompok, bahkan negara sekalipun.
Berbicara perubahan seharusnya kita berbicara suatu perwujudan kearah kebaikan. Perubahan dilakukan dari hal yang buruk menjadi lebih baik, hal yang gelap menjadi lebih terang, hal yang terpuruk menjadi terhormat.
perubahan juga dapat dilakukan dengan berbagai macam jalan serta cara, diplomasi, rapat2, sharing serta seminar dan diskusi. Hal2 tersebut dapat menambah wacanaserta memperkaya khasanah pandangan seseorang atau sekelompok orang akan sebuah permasalahan atau situasi. Dari situ biasanya jalan keluar akan mulai tergaris jelas.
Tetapi tak jarang juga jalan keluar tak jua terlihat ketika semua cara di atas telah dilakukan bahkan secara intens dilakukan. Hal mendasar yang biasanya menghambat garis jalan keluar tersebut biasanya adalah tarik menarik kepetingan antara satu pihak dengan pihak lain. Atau adanya perbedaan persepsi akan suatu hal pada mereka.
“perang” atau kekerasan biasanya kan menjadi salah satu jalan terakhir ketika “jalan buntu” telah di depan mata. Perang/kekerasan/ revolusi sekalipun terkadang memang telihat sangat kejam dan merugikan. Namun demi kata “perubahan” keputusan perang pun tak jarang diambil serta diterapkan. memang banyak kerugian serta kehancuran. Tetapi kita juga harus melihat apa yang sedang diperjuangkan?
Apabila memang suatu hal yang lebih “penting” dan harus segera dilakukan demin rakyat banyak. Perang/revolusi terkadang juga menjadi dewa.
Terkadang kalimat ini akan menjadi “obat penawar” bagi merekayang rindu akan perbahan:
“Mundur satu langkah, untuk maju seribu langkah”